Selasa, 31 Mei 2011

Masih Perawan Karena Fobia Laki-laki

Jakarta, Banyak orang yang fobia (ketakutan berlebihan) pada ketinggian, hewan tertentu atau fobia tempat gelap. Tapi apa jadinya bila seorang perempuan memiliki fobia terhadap laki-laki?

Hal inilah yang terjadi pada Emily Day (26 tahun) yang memiliki ketakutan berlebih pada pria atau disebut androphobia.

"Saya masih perawan. Saya bukan lesbian dan sama sekali tidak tertarik secara seksual pada perempuan," ujar Emily Day, seperti dilansir Thesun, Selasa (31/5/2011).

Emily mengaku benar-benar ketakutan pada laki-laki. Tangannya berkeringat dan napasnya serasa berhenti di tenggorokan ketika berhadapan dengan laki-laki.

"Ketakutan ini telah membuntuti saya seumur hidup. Saya tidak bisa menentukan kapan ini dimulai," jelas Emily.

Masih Perawan Karena Fobia Laki-lakiEmily mengatakan ia bisa melihat gambar laki-laki dengan temannya dan bisa menilai bahwa laki-laki tersebut tampan. Tetapi jika sudah harus bertatap muka dengan laki-laki, ia akan kesulitan berada di ruangan yang sama tanpa merasa takut.

Androphobia adalah ketakutan abnormal yang terjadi secara terus menerus terhadap kaum laki-laki. Dalam kebanyakan kasus kondisi ini disebabkan oleh peristiwa traumatis, seperti pernah melihat ibunya dilecehkan secara fisik, verbal atau pernah menjadi korban pemerkosaan.

Tapi peristiwa traumatis rupanya tidak terjadi pada kasus Emily.

"Ini bukan berarti seseorang pernah melakukan sesuatu untuk menyakiti saya. Saya hanya takut mati karena mereka (laki-laki)," ujar Emily.

Emily tidak takut diserang, ia hanya memiliki fobia irasional yang telah menghantui dirinya sejak kecil.

"Saya dibesarkan dalam rumah tangga yang hanya beranggotakan perempuan dan mungkin itu memberikan kontribusi pada masalah ini. Ayah berpisah dari ibu ketika saya berusai enam tahun dan saya tidak pernah lagi melihatnya," jelas Emily.

Kenangan paling awal tentang ketakutannya terhadap laki-laki adalah ketika berusia 13 tahun. Saat itu ia harus menandatangani paket yang ada di depan pintu dan ia tidak mengenal laki-laki pengantar paket tersebut.

"Ketika saya menderita serangan yang disebabkan karena melihat pria, efek berlangsung dari 10 menit hingga 1 jam. Dimulai dengan kulit saya yang memerah, tubuh yang semakin panas dan panas, dan ketika saya mencoba menenangkan diri, saya merasa seolah-olah saya tidak bisa bernapas," jelas Emily.

Setelah enam kali serangan, Emily baru menyadari bahwa hal itu terjadi setiap kali ia bertemu dengan seorang laki-laki asing.

"Tapi saya tidak tahu mengapa dan tidak ada cara mengendalikannya. Saya mencoba melawan, tetapi begitu saya merasakan serangan tidak ada cara untuk menghentikannya," jelas Emily.

Ketika serangan fobianya terjadi di depan kelas, Emily mengatakan ia izin dan beralasan badannya sedang tidak sehat.

"Saya tidak pernah berteriak pada anak laki-laki di sekolah, tetapi ketika laki-laki tumbuh dewasa menjadi pria dimana bisa diajak kencan, bagiku mereka besar dan menakutkan," kenang Emily.

Untungnya, ketakutan Emily makin berkurang saat ia tumbuh dewasa. Ia kini tengah menjalani terapi dan konseling masalah psikologis.

Emily diberi program latihan mental dan pernapasan yang dapat membantunya mengatasi rasa takut terhadap laki-laki.

"Saya sekarang bekerja sebagai konsultan rekrutmen. Ketakutan bertemu laki-laki masih ada dan saya masih mendapatkan serangan ketika dihadapkan dengan wajah laki-laki baru untuk wawancara, tapi saya mencoba untuk menghadapinya sepanjang waktu," jelas Emily.(mer/ir)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha